Home HEALTH Pacitan KLB Hepatitis A – BeritaSatu

Pacitan KLB Hepatitis A – BeritaSatu

by admin2 admin2
15 views
Pacitan KLB Hepatitis A – BeritaSatu

Pacitan, Beritasatu.com – Sebanyak 705 jiwa warga dari delapan kecamatan di Kabupaten Pacitan, Provinsi Jawa Timur (Jatim) dilaporkan menderita virus Hepatitis A atau biasa disebut penyakit kuning.

Pemerintah daerah setempat telah menindaklanjuti dengan mengeluarkan status Kejadian Luar Biasa (KLB) untuk memberi penanganan cepat dan khusus kepada ratusan warga yang sedang menjalani perawatan medis di sejumlah Puskesmas dan RSUD Pacitan.

Menurut Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Pacitan, dr Eko Budiono, jumlah warga yang dirawat akibat Hepatitis A tertinggi di Puskesmas Sudimoro sebanyak 436 pasien. Di Puskesmas Ngadirojo 117 pasien, Puskesmas Sukorejo 53 pasien dan beberapa lainnya di Puskesmas Tulakan, Bubakan, Arjosari dan puskesmas lainnya.

Total 701 pasien penderita Hepatitis A yang mendapat perawatan medis dan empat lainnya sudah diizinkan pulang pascaperawatan.

Direktur RSUD dr Darsono Pacitan, Iman Darmawan yang dihubungi, Jumat (28/6/2019) tadi pagi membenarkan, pasien Hepatitis A sudah ada yang masuk sejak dua minggu terakhir. Rata-rata mereka memiliki keluhan pusing, mual, lemas, dan mata berwarna kuning.

“Untuk saat ini ada 13 pasien Hepatitis A yang mendapat perawatan di RSUD kami,” ujar Darmawan. Sementara yang lainnya, menurut pihak Dinkes menjalani perawatan di puskesmas-puskesmas terdekat.

Penyebab

Menurut dr Eko Budiono, Hepatitis A merupakan salah satu tipe hepatitis dalam kategori hepatitis ringan. Penyebaran dan penularannya melalui feses dan air limbah manusia, makanan dan minuman yang terkontaminasi virus hepatitis A (VHA).

Namun hepatitis A yang disebabkan kondisi lingkungan hidup yang kotor itu masih dapat disembuhkan dengan diberikan vaksin atau imunisasi dilakukan dua kali yakni vaksinasi dasar, dan booster yang dilakukan 6-12 bulan kemudian. Vaksin ini mampu memberi ketahanan pada tubuh untuk menghambat perkembangan virus 15-20 tahun.

Sementara itu Hepatitis B adalah suatu penyakit hati yang disebabkan oleh virus hepatitis B (VHB), suatu anggota famili hepadnavirus yang dapat menyebabkan peradangan hati akut atau menahun yang pada sebagian kecil kasus dapat berlanjut mejadi sirosis hati atau kanker hati.

Hepatitis B ini juga termasuk dalam jenis hepatitis yang cukup berbahaya dan banyak menyerang siapa saja tanpa pandang bulu. Angka kematian yang disebabkan karena hepatitis B ini cukup kecil sekitar 2-7 % saja dari total populasi penduduk Indonesia.

Penyebab dari hepatitis B ini tidak dikarenakan hanya virus dari hepatitis B namun adapula penyebab lain seperti adanya keracunan obat dan efek samping dari obat yang mengandung zat kimia seperti karbon tetraklorida, chlorpromazine, zhloroform, arsen, fosfor dan zat-zat lain yang banyak digunakan oleh produsen obat-obatan modern saat ini.

Imunisasi merupakan langkah terbaik untuk mengobati dan mencegah berkembangnya virus hepatitis B ini yang dapat diberikan sebanyak 3 kali, yakni dengan periode dasar, 1 bulan, dan 6 bulan kemudian. Pemberian imunisasi atau vaksin hepatitis B ini dapat bertahan hingga 15 tahun.

Hepatitis B merupakan infeksi hati menular yang disebabkan oleh virus hepatitis B. Bagi sebagian orang, penyakit ini bisa menjadi kronis dan tidak menutup kemungkinan akan berlangsung selama enam bulan lebih.

Total orang dengan hepatitis B di Indonesia terus mengalami peningkatan setiap tahunnya. Berdasarkan Riskesda 2017, sebanyak 7,1 persen penduduk Indonesia mengidap infeksi ini. Depkes RI sendiri menyebutkan, bahwa setiap tahun diperkirakan terdapat 150.000 bayi yang 95 persennya berpotensi mengalami hepatitis kronis pada 30 tahun ke depan.

“Itu pentingnya vaksinasi (hepatitis) dilakukan, agar terhindar dari risiko terkena gagal hati, kanker hati dan sirosis atau kondisi kerusakan hati permanen. Hepatitis B adalah salah satu penyakit yang sangat mudah menular,” tandas dr Eko Budiono.

Sumber: Suara Pembaruan

Read More

You may also like

Leave a Comment